Halaman Artikel

FKD DANAKERTA GELAR MMD TAHUN 2025 WUJUDKAN DESA SEHAT SECARA MANDIRI
30 Juli 2025 01:34:12 34 Kali Dibaca Admin Danakerta Berita Desa

DANAKERTA ID, 29 Juli 2025 – Semangat kolaborasi untuk kesehatan masyarakat kembali membara di Desa Danakerta! Forum Kesehatan Desa (FKD) Danakerta sukses menggelar Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) tahunan pada Selasa, 29 Juli 2025. Bertempat di Gedung Graha Dana Desa Danakerta, acara yang menjadi agenda rutin setiap tahun ini mempertemukan perwakilan warga desa, pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta para ahli dari Puskesmas 1 Punggelan sebagai narasumber.

MMD ini bukanlah sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah forum strategis yang lahir dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang telah dilakukan sebelumnya. Tujuannya jelas: mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di tengah masyarakat, menganalisis faktor risikonya, serta menggali potensi luar biasa yang dimiliki warga untuk bersama-sama mengatasi tantangan kesehatan. Seluruh temuan ini bahkan divisualisasikan dalam bentuk pemetaan yang mudah dipahami. Puncak dari MMD ini adalah perumusan prioritas masalah, penetapan solusi, mencapai kesepakatan, dan merancang langkah-langkah tindak lanjut yang konkret.

8eb83f37-130e-4dcb-b16d-777f98001786

Dalam sambutannya, perwakilan dari Puskesmas 1 Punggelan menggarisbawahi esensi dari sebuah Desa Siaga: "Desa Siaga adalah cerminan dari masyarakat yang siap siaga dengan sumber daya, kemauan, dan kemampuan untuk mencegah, mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan situasi kegawatdaruratan secara mandiri." Sebuah pesan yang membakar semangat kemandirian.

Pembahasan dalam MMD ini meliputi evaluasi komprehensif terhadap capaian dan permasalahan kesehatan di Desa Danakerta. Data rekapitulasi hasil PHBS menunjukkan beberapa area yang memerlukan perhatian khusus, seperti rendahnya persentase pembuangan sampah yang benar (20%), minat remaja putri yang masih minim dalam mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) (12,5%), dan kebiasaan merokok di dalam ruangan yang masih terjadi (18,4%). Analisis mendalam mengungkapkan bahwa kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan menjadi akar masalah sampah dan DBD. Sementara itu, minimnya pengetahuan remaja putri tentang bahaya anemia menjadi penghambat utama konsumsi TTD, dan kurangnya pemahaman tentang dampak buruk rokok masih menjadi pekerjaan rumah.

Beberapa penyakit juga menjadi sorotan utama berdasarkan rekapitulasi hasil SMD, antara lain hipertensi (210 kasus), kolesterol (76 kasus), stunting (51 balita), dan diabetes melitus (76 pasien). Data-data ini menjadi landasan kuat untuk langkah-langkah selanjutnya.

1d677c16-5045-4346-a2fe-1e67046d942b

Menyikapi berbagai isu kesehatan ini, FKD Danakerta bersama seluruh elemen masyarakat telah merumuskan rencana tindak lanjut yang terstruktur. Prioritas utama mencakup sosialisasi masif mengenai pemilahan sampah, kampanye edukasi tentang bahaya anemia dan pentingnya konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri, serta sosialisasi bahaya merokok. Tak hanya itu, untuk menanggulangi DBD, akan digencarkan skrining TB serta Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Bagi balita stunting, akan diberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan bagi penderita ODGJ, akan dilakukan pendampingan keluarga yang intensif.

Guna memastikan keberlanjutan program kesehatan, FKD Danakerta juga mengusulkan alokasi anggaran untuk sejumlah kegiatan vital, di antaranya:

    1. Pengadaan ATK Posyandu untuk 10 posyandu, dengan proyeksi anggaran Rp20.000.000 per tahun.

    2. Pemberian insentif yang layak bagi 80 kader kesehatan, dengan total anggaran Rp96.000.000 per tahun, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka.

    3. Penyelenggaraan Kelas Balita yang akan diikuti oleh 150 ibu dan balita, dengan anggaran Rp7.500.000 per tahun, demi peningkatan pengetahuan orang tua.

    4. Peningkatan kapasitas 65 kader kesehatan, dengan anggaran Rp13.000.000, untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan terbaru.

    5. Pengadaan stik HB untuk mendeteksi anemia pada 300 remaja, dengan anggaran Rp900.000, sebagai langkah deteksi dini.

    6. Pengadaan perlengkapan PSN dan obat abate untuk 65 rumah di 5 dusun, dengan total anggaran Rp275.000 dan Rp85.000, untuk menjaga kebersihan lingkungan.

    Melalui Musyawarah Masyarakat Desa ini, terukir harapan besar bagi Desa Danakerta untuk terus tumbuh menjadi komunitas yang mandiri dalam menjaga kesehatan. FKD Desa Danakerta, di bawah kepemimpinan Ibu Sri Purwati, berkomitmen penuh untuk terus menjadi garda terdepan dalam menggerakkan pembangunan kesehatan demi terwujudnya Desa Sehat seutuhnya.

Daftar Komentar
Kirim Komentar

CAPTCHA Image